sebuah realita yang terpampang dihadapan diri
salam perjuangan tak pernah senyap terdengar diruang ini
berjalan menyisir diri berharap bersih
walau semua masih pandai untuk menikmati
diri ini belum habis dan belum usai
darah dibaju ini masih segar dan mendidih
walau asa dan mimpi tak terbedakan lagi
tapi duri-duri ini masih melekat di diri, dan masih kunikmati
besok atau lusa mungkin bisa tergantikan
namun, jati diri telah terprasasti oleh sebuah perjalanan
mendaki dan tergali pada sebuah buih lautan
sesempurna apa yang telah disajikan
cerita ini bukan lah ilusi
layaknya roman-roman kehidupan berbagai negeri
tubuh ini terlalu kuat untuk dicaci maki
dan otak ini masih terlalu sadar untuk berhenti
ingin kusimpan semuanya dulu
pada sebuah peti kematian yang mengilu
agar engkau berhenti memilu
engkau tahu, dimana letak pintu peti itu