Menua…

Maybe i’m going too old for the chiev or the Jedi. Last night i have a little party with my bro and my little bro in the rock cafe, kemang and my little bro’s choosed the chiev for serve we all. The party was going well, and the chiev serve us very-very well and enjoy. But this morning i was shocked with sickly choas in my stomach. I’ve got jp with a little bleeding….ourrghh! This is time to quit i think…. i’m getting menua now 🙁 Have a good rest Epat! deuhkah….

Busy Blogging with a New Theme

Since two days ago, i was spent my time to testing some themes. Thanks to Theme Test Drive plugin and Structure WordPress Theme thats finally i’ve been choice. With this new theme i can reactivated my quicklinks menus in sidebar and also made a contac page using Contact Form 7 plugin. I’m so addicted to blogging, don’t you think?

sumber gambar : googling

Kurotidur

Saya sering mendapat pertanyaan di yahoo messenger tentang id yang saya pakai, kurotidur. Sudah bertahun-tahun saya memakai id tersebut. Kurotidur dulunya adalah nama sebuah daerah transmigrasi di Bengkulu, tepatnya di Kab Bengkulu Utara. Sekarang daerah itu sudah berganti nama dengan nama desanya masing-masing dan terbagi dalam dua kecamatan yaitu Kec Padang Jaya dan Kec Giri Mulya. Keluarga saya berada di desa sidomukti pada Kec Padang Jaya. Namun nama Kurotidur masih digunakan sebagai nama desa yang mayoritasnya penduduk asli bengkulu ( suku rejang ) yang merupakan salah satu gerbang memasuki Kec Padang Jaya.

Menurut cerita dari orang tua saya, dulu sebenarnya bukan Kurotidur namanya tapi Kwaotiduak. Kwao adalah nama burung besar sejenis rangkong dalam bahasa lokal. Namun berhubung transmigrasi telah membawa masuk kedaerah itu ratusan kepala keluarga yang mayoritasnya berasal dari jawa maka lama kelamaan berubah menjadi Kurotidur.

Iseng-iseng bermain google maps, saya menelusuri jalan dari kota Bengkulu menuju ke Kurotidur. Setelah agak cukup pelik karena memang lumayan jauh jarak dari kota Bengkulu yaitu sekitar 70 km, akhirnya saya melihatnya bahkan saya bisa dengan jelas melihat rumah saya di Kurotidur. Berikut di bawah ini skrinsutnya :

Ndeso? ya saya memang anak desa transmigrasi yang terbuang dari ranah Jawa hutan Bengkulu. Sejak umur 11 bulan saya dibawa keluarga menuju hutan Bengkulu. Kadang saya berpikir, misi dari transmigrasi adalah mengurangi jumlah penduduk di jawa. Namun ironisnya saat ini, realita dari keturunan transmigran khususnya didaerah saya banyak yang kembali ke jawa untuk berhidup seperti saya ini :-D.
Anda ingin bekunjung kerumah saya dan melihat daerah Kurotidur? silahkan buka Google Maps dan masukan koordinat berikut di searchnya : ” 3°21’43.69″S 102° 5’46.37″E “. Selamat menikmati…