Saya sering mendapat pertanyaan di yahoo messenger tentang id yang saya pakai, kurotidur. Sudah bertahun-tahun saya memakai id tersebut. Kurotidur dulunya adalah nama sebuah daerah transmigrasi di Bengkulu, tepatnya di Kab Bengkulu Utara. Sekarang daerah itu sudah berganti nama dengan nama desanya masing-masing dan terbagi dalam dua kecamatan yaitu Kec Padang Jaya dan Kec Giri Mulya. Keluarga saya berada di desa sidomukti pada Kec Padang Jaya. Namun nama Kurotidur masih digunakan sebagai nama desa yang mayoritasnya penduduk asli bengkulu ( suku rejang ) yang merupakan salah satu gerbang memasuki Kec Padang Jaya.
Menurut cerita dari orang tua saya, dulu sebenarnya bukan Kurotidur namanya tapi Kwaotiduak. Kwao adalah nama burung besar sejenis rangkong dalam bahasa lokal. Namun berhubung transmigrasi telah membawa masuk kedaerah itu ratusan kepala keluarga yang mayoritasnya berasal dari jawa maka lama kelamaan berubah menjadi Kurotidur.
Iseng-iseng bermain google maps, saya menelusuri jalan dari kota Bengkulu menuju ke Kurotidur. Setelah agak cukup pelik karena memang lumayan jauh jarak dari kota Bengkulu yaitu sekitar 70 km, akhirnya saya melihatnya bahkan saya bisa dengan jelas melihat rumah saya di Kurotidur. Berikut di bawah ini skrinsutnya :
Ndeso? ya saya memang anak desa transmigrasi yang terbuang dari ranah Jawa hutan Bengkulu. Sejak umur 11 bulan saya dibawa keluarga menuju hutan Bengkulu. Kadang saya berpikir, misi dari transmigrasi adalah mengurangi jumlah penduduk di jawa. Namun ironisnya saat ini, realita dari keturunan transmigran khususnya didaerah saya banyak yang kembali ke jawa untuk berhidup seperti saya ini :-D.
Anda ingin bekunjung kerumah saya dan melihat daerah Kurotidur? silahkan buka Google Maps dan masukan koordinat berikut di searchnya : ” 3°21’43.69″S 102° 5’46.37″E “. Selamat menikmati…
iya… tapi kapan yah ada transmigrasi lagi…
Hi Salam kenal ya..
Wuah saya juga suka neh aplikasi ini dari google, cuma belum bisa download buat mac
*mumet*
kasihan jawa, padat dan makin padat. apalagi jakarta.. tak bisa dibayangkan beberapa tahun yang akan datang.
aku pertama kali bayangne ki.. wis kuro sing jalane lambat.. tidur lagi.. duh kaya ngapa… hehe.. piss cak…!! padha wong jawane…
#anang : samblek! 😀
ORUKURUT
Maka dari itu pendidikan dijawa Lebih bagus makanya banyak pendatang yang dari daerah Kejawa. Contih sya sendiri dari NAD kuliah dijawa
jawa padat ? buah dari konsep pembangunan yang tidak merata dan sentralisasi…
saya kirain kuro-kuro ninjo…
kurotidur diganti ae dadi kurotengik. soal-e awakmu wes melok-melok tengik sisan :p
klo jatingaleh ma jambu koordinat searchnya brp mas?? :p
Salam kenal ya, transmigrasi itu identik dengan hijrah, jadi jangan pulang lagi dong?
aku pernah tinggal di sana… dan tamat SD di sana, orang Trans disana baik2 semua.. sumpah saya kangen semua tentang padang jaya…
bersyukur masa kecil saya ada disanaa…
🙂
mas …. wi po Simpang Gudang Unit V
saya tahun 1979-1980 ada di Unit 1 Blok MT(transAD) saat itu Lagi dibangun ADC dan DAM/bendungan Air Lais, masih banyak babi hutan, siamang ,beruk ,simpay, banyak durian jatuh dari pohon, waktu itu sekolah smp harus ke Argamakmur, atau ke Unit 3 yang jaraknya 10 km jalan kaki
perjalanan naik kendaraan umum ke bengkulu ditempuh 5 jam, karena jalanan masih berbatu