Deep Journey in Kapuas

Pentingnya pembangunan infrastruktur sudah semestinya menjadi prioritas pemerintah demi peningkatan perekonomian di republik ini, khususnya daerah-daerah luar jawa. Foto-foto dibawah ini adalah gambaran dimana tidak tersedianya infrastruktur jembatan pada sungai kapuas di daerah Meliau Kab Sanggau Kalbar.

Transportasi penyeberangan menggunakan perahu-perahu klotok untuk manusia dan roda dua, sementara untuk penyeberangan roda empat atau lebih musti menyewa perahu ponton (sejenis tongkang) milik salah satu perusahaan kelapa sawit. Untuk roda empat atau lebih sekali menyeberang dikenai biaya Rp. 300.000,- bah!

Akibat tidak tersedianya infrastruktur penyeberangan maka sudah pasti daerah seberang akan mengalami keterlambatan proses pembangunan, karena biaya pembangunan di daerah seberang akan mengalami kenaikan yang sangat tinggi hanya untuk mobilisasinya saja. Propinsi Kalimantan Barat sebagian besar wilayahnya terbelah menjai dua oleh aliran Sungai Kapuas, dan jembatan-jembatan penghubungnya masih jauh dari cukup pada daerah-daerah yang terbelah oleh sungai kapuas ini. Seperti halnya dengan propinsi-propinsi lainnya di pulau Borneo ini, transportasi air menjadi salah satu urat nadi jalur transportasi masyarakat. Saya jadi ingat sewaktu satu tahunan yang lalu saya di daerah Kalimantan Timur bagian utara, pernah terbersit untuk bermimpi punya kapal pesiar kekeke. Halah…

Bencana di Negara dan Bangsat ku

Saya melihat acara di salah satu televisi pagi ini, masih cerita tentang seputar Banjir Jakarta. Acara yang dipandu oleh dua artis terkenal negeri ini, yang mengangkat topik tentang “Para Penghuni Bantaran Sungai Penyebab Banjir” yang mana kedua artis ini mendatangkan salah satu penghuni bantaran sungai itu. Dialog punya dialog, akhirnya berhasil terarahkan opini bahwa para penghuni bantaran sungai menjadi salah satu penyebab terjadinya bencana banjir di ibukota dan bapak penghuni yang diwawancarai tersebut tidak bisa mengelak atas opini tersebut.

Dialog pun mulai mengarahkan pada beberapa solusi yang ditawarkan oleh pemerintah kepada para penghuni bantaran sungai tersebut, pertama adalah transmigrasi dan yang kedua adalah pindah ke rumah susun yang akan dibangun sebagai mega proyek pemerintah. Namun bapak penghuni tersebut dengan berbagai alasan dengan sudut pandang orang kecil berusaha bertahan, karena merasa solusi yang ditawarkan terlalu berat untuk kondisi lingkungan para penghuni bantaran sungai.

Saya bukan bermaksud membela para penghuni bantaran sungai itu, mereka memang salah dan saya sepakat atas justifikasi bahwa salah satu penyebab terjadinya banjir adalah keberadaan mereka ditepian-tepian sepanjang sungai ibukota. Tapi mari kita coba memandang lebih luas dan lebih fair. Justifikasi tersebut hanya salah satu, demi Tuhan itu hanya salah satu dari sekian banyak penyebab yang mustinya juga dilemparkan ke publik sebagai justifikasi penyebab terjadinya bencana banjir ini. Drainase yang buruk, habisnya daerah resapan, habisnya hutan-hutan didaerah hulu, dll, dst dan sebagainya halah….
Continue reading Bencana di Negara dan Bangsat ku

Jangan Asal Copy Paste

JANGAN ASAL COPY PASTE..!

Postingan saya setahun yang lalu tentang Manfaat Kopi, telah diposting ulang oleh seseorang diblognya. Tanpa pengurangan kecuali sumber-sumber tulisan saya yang saya cantumkan dibagian paling bawah dari postingan tersebut. Saya jadi teringat tentang kampanye moral JACP ( Jangan Asal Copy Paste ) diblognya JAF :

Jangan Asal Copy Paste/ JACP adalah sebuah ajakan moral untuk menghargai hasil karya para blogger, karena apapun isinya, apapun wujudnya, blog adalah juga sebuah hasil karya cipta. Kampanye ini terinspirasi dari beberapa kasus penjiplakan dan pembajakan materi blog yang juga pernah saya alami sendiri beberapa waktu silam.

Ternyata walaupun atmosfir ngeblog sudah begitu ramainya namun tetap saja terjadi kasus-kasus seperti ini. Postingan saya ini tidak bermaksud menjustifikasi ataupun merasa lebih kemudian memojokan seseorang atas sikap yang tidak bisa diterima, namun postingan saya ini bermaksud untuk mengajak sesama blogger lebih menghargai antar sesama blogger seperti yang telah disampaikan JAF dalam kampanye moralnya JACP.