Negoroku Rame, Hebad…!!!

Belum ada 24 jam tangisan rakyat kecil diseluruh negeri atas kenaikan BBM yang begitu drastis angkanya, kembali rakyat menjadi korban keanarkisan kepentingan-kepentingan yang tidak jelas tujuan kebaikannya. Dari pagi sampai sore, negeri ini ramai antrian BBM dan ramai demo BBM dimana-mana bahkan didunia internet khususnya dunia blog pun pada jam 2 siang WITA saat saya iseng ngecheck di Google Blogsearch sudah ada 100 an lebih yang posting diblog tentang BBM sejak malam hari kemaren diumumkannya kenaikan BBM oleh pemerintah. Dan disabtu malamnya kembali negeri ini diramaikan oleh Bom Bali II yang meledak di Kuta. Hebad negoroku! Hebad bangsaku! Itulah Indonesia….. Habiskan semua sampai bersih! Tak tersisa! Agar segera tumbuh tunas-tunas baru yang semoga akan lebih layak keberadaannya diatas bumi pertiwi ini.

Peta kebenaran dinegeri ini pun sudah sangat kabur, yang ada hanya tautan-tautan garis benang merah kepentingan, uang, perut, kekuasaan dan mungkin juga wanita. Salah dan benar hanya menjadi opini dan retorika setiap komponen yang ada dinegeri ini dan itu pun memiliki nilai jual!

Continue reading Negoroku Rame, Hebad…!!!

Imbas Kesemrawutan Sistem Penerbangan

Saya baru saja mengalami imbas dari kesemrawutan dunia penerbangan dinegeri ini. Cerita ini berkaitan dengan pekerjaan saya, dimana dalam cerita perkerjaan ini saya membutuhkan dokumen yang musti dikirim dari jakarta. Singkat cerita dokumen tersebut dikirim oleh teman saya yang berada dijakarta melalui salah satu perusahaan cargo yang sudah terkenal. Karena saya membutuhkan dokumen itu segera, maka teman saya tersebut memilih perusahaan cargo tersebut yang memang sudah terjamin kecepatan pengirimannya selama ini. Menurut teman saya, petugas perusahaan cargo menjanjikan pengiriman hanya akan memakan waktu maksimal 2 hari. Maka terkirim lah dokumen yang saya butuhkan itu pada hari kamis minggu kemaren, dan semestinya maksimal hari sabtu dokumen tersebut sudah tiba dikantor saya. Karena memang batas penyerahan dokumen tersebut adalah hari sabtu. Track code untuk memantau posisi barang terkirim pun diberikan oleh teman saya, dan setiap hari sejak barang berstatus terkirim saya selalu mengeceknya disitus yang disediakan perusahaan cargo tersebut.

Hari jumat pagi kiriman masih berada dijakarta, dan saat sore harinya saya check kembali ternyata barang tersebut sudah sampai di ujung pandang. Pikir saya berarti sesuai jadwal, mustinya sabtu pagi atau siang sudah akan sampai dikendari dan saya bisa langsung menyerahkannya ke owner yang memberi pekerjaan.

Namun ternyata sampai sabtu siang, status pengiriman belum berubah juga disitus tracker itu. Saya dan si bos pun mulai panik, kita coba menelpon kantor cabang perusahaan cargo tersebut yang ada dikendari sini. Dan ternyata memang belum ada barang kiriman satu pun yang masuk kemereka. Sore harinya mereka menelpon untuk sedikit konfirmasi bahwa semua kiriman masih “macet” diujung pandang dan lebih lanjut si petugasnya bercerita bahwa akhir-akhir ini memang semua kiriman melalui ekspedisi manapun memang sering “macet” dibandara ujung pandang. Bahkan siperusahaan cargo itu bercerita kalau sudah tiga hari tidak ada satu barang kiriman pun yang masuk kekota kendari. (Gubrak!) Ada apakah gerangan?

Continue reading Imbas Kesemrawutan Sistem Penerbangan

Berhidup harus memilih?

Hidup itu penuh dengan pilihan. Kalimat itu sudah banyak kita temui dari berbagai sumber dan dalam berbagai cerita-cerita dalam hidup ini. Berbagai contoh yang telah disodorkan untuk memperkuat pemahaman atas kalimat tersebut. Mulai dari contoh-contoh sederhana dalam kehidupan sehari-hari ataupun contoh yang lebih compleks dan memerlukan analisa mendalam untuk memberikan keputusan dalam memilih.

Sudah banyak yang membenarkan teori tentang “hidup penuh dengan pilihan dan kita harus memilih”, dan bahkan derivasi dari teori tersebut semakin berkembang dan mendalam.Namun yang menjadi ganjalan saya saat ini adalah konklusi dari teori-teori itu adalah munculnya kata harus dan wajib memilih dalam kehidupan ini.

Continue reading Berhidup harus memilih?