Hari ini saya mendengar berita kesengkarutan tentang perkembangan dunia IT di kampus tempat saya pernah belajar tentang segala hal di sana, Universitas Brawijaya. Tidak banyak komentar saya atas kejadian disana, hanya ilustrasi gambar dibawah ini yang pantas saat saya mendengar berita itu.
Ya saya hanya akan mengibarkan bendera hitam setengah tiang atas kesengkarutan yang terjadi pada dunia IT di kampus tercinta itu. Disaat hampir semua elemen dunia IT di negeri ini beramai-ramai untuk memajukan dan memperkaya perkembangannya, justru yang terjadi disana adalah kecarut-marutan. Berita ini memang saya dengar masih dari sepihak, karena saya mencari-cari berita resmi dari situs official Universitas Brawijaya tidak ada pers releasenya.
Terimakasih untuk teman-teman the winning team yang telah berjuang selama 10 tahun yang lalu memajukan dunia IT disana, sejak kampus brawijaya tidak mengenal internet hingga sekarang dunia IT di kampus itu DJAJA MAHE! Bahkan setahu saya temen-teman itulah yang pernah mengusung almamater Universitas Brawijaya untuk berbicara IT pada taraf nasional, saat mereka menjadi team inti dalam pengembangan IT jardiknas untuk coverage 33 propinsi dan 460 kota dan kabupaten.
Sekali lagi salute saya untuk prestasi teman-teman semua, karena selama ini telah membuat saya tidak malu untuk mengakui bahwa saya pernah belajar disana meskipun saya tidak pernah mendapat gelar sarjana dari sana :D. Semoga sepeninggalan teman-teman semua, kelanjutan perkembangan dunia IT di Universitas Brawijaya tidak seskeptis ekspetasi saya. Tembok mana yang harus saya tanyai untuk mendapatkan jaminan prestasi yang telah teman-teman capai itu bisa dipertahankan dan dilanjutkan? Tidak ada orang-orang gila yang bisa bekerja seperti kalian selama ini, yang bisa mewujudkan mimpi-mimpi itu menjadi prestasi nyata. Salam…
*gambar ilustrasi oleh juragan kecil kafet.net.
Comments
36 responses to “Bendera Setengah Tiang untuk Dunia IT Universitas Brawijaya”
Seperti biasa, tembok terpercaya unt ditanyai ya tembok yg ada di kafet 🙂
selebihnya no komen, kita doakan saja mudah2an brawijaya semakin maju lagi. amin.
gimana mau maju che? lah tiap kali komen di blognya tape, kita masih disuruh belajar berhitung.
*captcha ora mutu*
owh, jadi itu to sebabnya dheche hengkang kaki 😀
ketika ada start akan selalu ada finish.. selebihnya seperti om dheche… hehehe…. amien..
*kenapa namaku disini jadi juragan kecil??
haduhhhh ono itung-itungane barang…wes-wes..tambah pinter aq engko….”Iyo a” *Malang Mode On
typo Univeristas Brawijaya
patut disayangkan juga, mas epat, ketika peradadan sdh makin friendly dg dunia it tapi unibraw justru malah silang-sengkarut. semoga segera mendapat perhatian dari para pengambil kebijakan.
hidup dunia IT. hidup epat!!
wahhh aktivis IT nih mas 😀
3 + 7 = 10 . Amin
saya gak tahu ceritanya… tapi saya pernah ngobrol dengan oknum dosen TE UB yang agak kurang sreg dengan kinerja UPPTI.
dan ketika kita bersua di wetiga kemarin baru sadar kalo oknum tersebut adalah pembimbingmu 😀
@Gelandangan : bukan, saya mah kuli…. cuman temen-temen saya banyak yang hobi IT
@kyai slamet : salah tanggep itu ah, saya ndak pernah punya dosen pembimbing je. soalnya ndak pernah sampai tahap itu hahaha
dosen wali yang sempet kita bahas waktu itu kang 😛
VOTE EPAT FOR REKTOR
wah,,sayang bgt klo dah d perjuangin jadinya carut marut…ckckckck…ayo mas dukung lagi biar maju 😀
wah..memprihatinkan… 🙁
baru ngeh .. disuruh itung2an …
wah ada apa nih di IT Brawijaya
padahal ini yg gw bangga2in ke sodara2 gw, temen2 gw …
walaupun bukan “penduduk” asli dari IT Brawijaya, tapi gw sempet mondar mandir di situ …
yah DUIT (baca Dunia IT) Brawijaya yg membelalak mata gw dengan Internet and Web Stuff … belom lagi penghuninya yang ajaib2 …
berdo’a agar “badai” di DUIT Brawijaya menjadi reda dan muncul “pelangi” yang indah …
thx Pat buat sharingnya …
Pat, ga pengen mulih rene a? Nyalakan lilin untukku. :d Seperti kata Om Dheche, tembok kafet selalu layak untuk ditanyai. :d
ini kan cerita lama, hehehe cuman baru sekarang bener bener dieksekusi. ya sudah, biar saja, unibraw punya banyak profesor dan doktor daripada kita kita yang masih s1 dan belom punya ijasah ditangan ini. mereka yakin mampu kok. 🙂 kita percayakan saja sama yang lebih berilmu (jarene…) weekekekekeke
Hoo.. tau dadi Arema pisan toh?
God bless America … eh salah Brawijaya University ..
semoga bendera yang setengah tiang itu akan segera naik menuju puncak..
Congratulation for Unibraw
Berita soal apa lg nih pe?
(Sing ndi maneh? soale akeh info yg kyk gini)
*gatel..
dibandingkan sisi depan, aku lebih hafal gedung rektorat itu dari sisi belakang.. pernah menjadi penghuni di lantai 2 belakang rektorat.. disitu aku menemukan cinta pada seorang perempuan..
*duh, jadi terkenang..*
@beton:
Hayah koyok nggarap skripsi ae … huahauahua
masio ngono yo Universitas Brawijaya iku yo sik kampusmu, kampusku, kampus kita. sing mengajarkan ilmu tentang kehidupan sampek sampeyan karo aku dadi koyok saiki ki.
turut sedih atas carut marutnya
semoga kampus negeri ini semakin maju 😀
Moga2 nggak cuman kampusnya aja yang maju tapi terus bisa merubah pola pikir menjadi pribadi yang produktif dengan pemberdayaan kapabilitas TI..
Carut – marut? – ayo mau, jadikanini hanya sekedar “temporary setbacks”
Benderanya nggak diberi gambar ya?
saya pernah dengar kehebatan Unibraw dalam kerjasama internet dengan negara2 lain.. bahkan mengalahkan ITB, aduh kalo sampe sebegini ..hmm…
Setengah tiang?… mungkin sedang memperingati hari pahlawan kali… pahlawan IT.
*nge-junk dotcom*
kapan aku disaluti? :p
wogh.. kangen kampuskuuuuuu….
*berusaha nengok ke kanan kok ga keliatan yak??*
brawijaya oh brawijaya
hebat..hebat…oalah… agus..agus..
…Tidak ada orang-orang gila yang bisa bekerja seperti kalian selama ini, yang bisa mewujudkan mimpi-mimpi itu menjadi prestasi nyata..
‘orang gila’ diperlukan agar bisa berkembang dan terus maju….
ingat gila bkan bodoh….
**piss…**
rgds,
el_afiq
saya anak ti
nampaknya anak teknik benci almamater yah…