Kebebasan Berhidup

Prewords: Sebuah cerita tentang kesadaran diri saat melepas apa yang seolah-olah telah kita miliki.

Ini hanya sebuah cerita dari pengalaman pribadi saya beberapa tahun yang lalu. Suatu waktu saat jaman saya kuliah dulu, saya pernah mencoba memelihara seekor burung kutilang. Waktu itu saya masih menumpang dirumahnya dheche dibantaran, dan berhubung waktu itu saya sudah diakhir-akhir masa kuliah (red: masa kuliah sudah sampai tingkatan tidak jelas kapan berakhirnya) jadi banyak sekali waktu luang dan saya tidak tahu kenapa kok waktu itu muncul keinginan memelihara burung kutilang.

Singkat cerita saya ditemani seseorang pergilah kepasar burung, dan pilihan saya jatuh keanak burung kutilang. Kenapa saya memilih anak burung yang masih kecil, alasannya adalah karena saya ingin jika burungnya sudah besar nanti dia akan lulut kepemiliknya. Tak lupa juga saya belikan sangkar dan makanannya, waktu itu saya cuma beli satu bungkus makanan burung karena dia masih kecil dan juga nantinya sehari-hari bisa saya selingi dengan buah-buahan seperti pisang untuk makanan burung kutilang baru saya itu. Setelah lengkap semua maka pulanglah saya kerumah bantaran membawa anak burung kutilang beserta sangkar dan makanannya.

Hari pertama burung baru kutilang saya sepertinya masih beradaptasi, tidak ada suara kicau sedikit pun keluar dari mulutnya walaupun saya sudah coba memancingnya dengan bersiul-siul menirukan suara burung tetapi dia hanya diam dan terbang melompat-lompat ketakutan. Siang hari burung itu saya taruh dibagian samping rumah, tapi malam harinya saya letakkan disebelah pintu kamar saya. Hehehe rasa senang memiliki hal yang baru pun mulai memenuhi hari-hari saya.

Continue reading Kebebasan Berhidup

Pemaknaan Dalam Berhidup

Dalam kehidupan sehari-hari ditengah semua bentuk kesibukan kita, pernahkah kita memikirkan makna atas semua yang telah kita kerjakan dan yang terjadi pada diri kita atau sekitar kita? Pernahkah kita memaknainya sedetail mungkin? Mengambil semua sisi positifnya dan kita refleksikan dalam kehidupan kita. Sepertinya tidak akan sempat jika harus memaknai semua detail kehidupan sehari-hari. Namun berapa persen yang bisa kita lakukan? Saya pribadi mungkin tidak akan lebih dari 5 % bahkan bisa jadi masih jauh dari angka 5 % itu. 😀

Berapa jam kita tidur, berapa jam kita kerja, berapa jam kita habiskan dijalan dan berapa jam kita bersenang-senang? Tapi berapa menit kita menyempatkan berfikir untuk memaknai semua yang telah kita lakukan dan yang terjadi dalam hidup ini? Jika kita mempunyai hidup selama misal 60 tahun,dan seandainya benar kita sudah mencapai 5 % dari semua waktu kita sehari-hari untuk memaknainya berarti 5 % dari 60 tahun adalah 3 tahun!

Continue reading Pemaknaan Dalam Berhidup

Berhidup harus memilih?

Hidup itu penuh dengan pilihan. Kalimat itu sudah banyak kita temui dari berbagai sumber dan dalam berbagai cerita-cerita dalam hidup ini. Berbagai contoh yang telah disodorkan untuk memperkuat pemahaman atas kalimat tersebut. Mulai dari contoh-contoh sederhana dalam kehidupan sehari-hari ataupun contoh yang lebih compleks dan memerlukan analisa mendalam untuk memberikan keputusan dalam memilih.

Sudah banyak yang membenarkan teori tentang “hidup penuh dengan pilihan dan kita harus memilih”, dan bahkan derivasi dari teori tersebut semakin berkembang dan mendalam.Namun yang menjadi ganjalan saya saat ini adalah konklusi dari teori-teori itu adalah munculnya kata harus dan wajib memilih dalam kehidupan ini.

Continue reading Berhidup harus memilih?