Imbas SIM Abal-abal!

Ini pengalaman saya pagi tadi saat berangkat nguli. Seperti biasa menggunakan jasa bus TiJe alias busway arah ke pulogadung. Saat dijalan pemuda, bus TiJe yang saya tumpangi hampir saja menyeruduksepeda motor. Seorang laki-laki didepan memboncengkan wanita yang menggendong bayi dibelakang hampir saja menjadi korban bus TiJe yang saya tumpangi. Yang saya herankan dimana lah otak si laki-laki pengendara motor itu, saya enggak tau apakah dia ayah dari si bayi itu ataupun hanya seorang tukang ojek. Yang dengan seenaknya ndak pake liyat-liyat dulu tau-tau nyelonong masuk ke jalur busway untuk memutar balik masuk ke lajur yang berlawanan.

Dalam kasus pagi tadi saya melihat pengemudi bus TiJe tidak bersalah, karena jauh-jauh sebelum sampai pada putaran balik dia sudah berkali-kali membunyikan klakson dan dia pun sudah memperlambat laju bus. Secara posisi dan kecepatan pun dia lebih benar untuk melintasi putaran balik itu lebih dahulu ketimbang si pengendara motor. Namun gak tau apa yang dipikirkan si pengendara motor itu, tiba-tiba dengan pedenya dia mak jegagig nyelonong saja tanpa menoleh ke belakang atau melihat ke spion yang jelas-jelas bus TiJe segede gambreng itu sudah sangat dekat sekali dibelakang.

Continue reading Imbas SIM Abal-abal!

Pak Tua, Sudahlah….

Kamu yang sudah tua apa kabarmu?
Katanya baru sembuh katanya sakit
Jantung ginjal dan encok sedikit saraf
Hati hati pak tua istirahatlah

Diluar banyak angin…..

Kamu yang murah senyum memegang perut
Badanmu semakin tambun memandang langit
Hari menjelang maghrib pak tua ngantuk
Istri manis menunggu istirahatlah

Diluar banyak angin…..

Pak Tua sudahlah
Engkau sudah terlihat lelah
Pak Tua sudahlah
Kami mampu untuk bekerja
Pak Tuaa……..

Masih ingat lagunya Elpamas diatas? Saya teringat lagu itu sering didengungkan dijalanan pada sepuluh tahun yang lalu dalam rangka menyindir kekuasaan rezim Soeharto. Bagaimana dengan jaman sekarang? Ternyata pesan cinta dari lagu itu mulai terbukti akhir-akhir ini dengan munculnya tren pemimpin yang berusia muda. Pemimpin yang berumur tua dan masih berhasrat untuk menjadi pemimpin pun beramai-ramai mencari gandengan calon pemimpin yang berusia muda.

Continue reading Pak Tua, Sudahlah….

Maju Tak Gentar (Membela Yang Bayar)

Tentu kita masih ingat lagu itu bukan? Masih relevankah dengan realita sekarang? Mungkin spirit dan semangat kegagahan dalam lagu itu masih relevan, tapi mungkin liriknya yang harus dirubah menjadi :

Maju tak gentar
Membela yang bayar
Maju tak gentar
Asal kita dibayar….

Kemana perginya harga diri, kemana perginya mimpi-mimpi para pendiri negeri ini, cita-cita dan prasasti bumi pertiwi lenyap tak terwarisi. Sungguh banyak yang harus diperbaiki…

Sumber gambar : indonesiatoronto