Blog untuk Kampanye Politik

Sudah tidak diragukan lagi jika Obama telah menggunakan blog dan web 2.0 lainnya sebagai sarana berkampanye dalam rangka pemenangan pemilihan presiden USA. Begitu juga, di negeri jiran Anwar Ibrahim telah mensuarakan keadilannya dan massa politiknya melalu blog dalam beberapa tahun terakhir ini. Bahkan lawan politiknya, Mahathir Muhammad yang dengan tiraninya sempat melarang pertumbuhan blog di negeri jiran pun akhirnya memanfaatkan blog sebagai aktualisasi dan publishing political opinions saat ini meskipun dia sudah tidak menjabat sebagai perdana menteri.

Blog telah menjadi fenomena baru dalam era perkembangan internet dunia khususnya sebagai sarana kampanye politik yang baru. Sebagai sarana interaksi dinamis secara langsung dengan publik merupakan sebuah media yang telah terbukti mumpuni untuk sebuah community development. Diskusi secara cerdas dapat terciptakan meskipun resiko hujatan dan sampah serapah tak dapat terhindari. Namun inilah ujian bagi sang pemilik blog maupun publik pembaca untuk saling dapat menciptakan dan mewujudkan iklim dialog secara cerdas. Publik akan bisa menilai kapasitas masing-masing, mana yang lebih valid argumen-argumennya apakah sang pemilik blog ataupun para komentators. Unsur pendidikan politik bisa dijalankan dengan baik melalui hal ini.

Kontrol politik pun bisa dijalankan langsung oleh publik, jika sang tokoh politik pemilik blog dalam kenyataannya tidak menunjukan komitmen dengan pandangan politik, visi dan misinya yang telah di publish melalui blognya, maka akan dengan sangat cepat publik bisa mempertanyakan melalui blog sang tokoh tersebut.

Menjelang Pemilu 2009 dimana masa kampanye telah dimulai saat ini, geliat beberapa tokoh dan partai di negeri ini untuk memanfaatkan internet melalui pembuatan website khususnya sebagai media kampanye dan propaganda sudah mulai terlihat. Bahkan mungkin jauh-jauh sebelum masa kampanye dimulai. Namun sangat disayangkan, sebagian besar situs-situs partai dan tokoh politik masih menutup diri untuk interaksi langsung dengan publik selayaknya blog. Untuk situs-situs partai politik anda bisa membaca ulasannya di kompas.com, dan situs-situs tokoh politik yang tidak menyediakan format interaksi publik adalah milik Bang Akbar dan Bang Yos. Mungkin mereka masih terlalu mencemaskan atas budaya kritik dan komentar di ranah internet kita juga masih parah bahkan di beberapa forum sering berisikan bahasa-bahasa semacam kebun binatang.

Tapi ada juga ternyata beberapa tokoh politik yang telah dengan beraninya mengambil semua resiko dan konsekuensi berdiskusi langsung dengan publik. Salah satunya adalah Yusril Ihza Mahendra, melalui blognya yang dibuat sejak november 2007 yang lalu selalu kebanjiran komentar. Diskusi dan pendidikan politik maupun pengayaan wacana pun terjadi dan hal ini merupakan wujud era baru dalam pemanfaatan internet khususnya blog sebagai media pendidikan politik bangsa.

Tak luput juga tokohΒ  yang sekarang sedang hangat merambah dunia internet sebagai media kampanye politik pada pencalonan dirinya sebagai Calon Presiden RI 2009 adalah Rizal Mallarangeng. Tokoh satu ini yang amerika banged menurut beberapa sumber, mungkin telah belajar banyak dari Obama. Tak puas beriklan melalui televisi, melalui blog dan berbagai situs jejaring sosial lainnya dia masuki sebagai media kampanye ( info via blognya enda ). Berikut daftar blog dan situs jejaring sosial milik Rizal Mallarangeng :

Rizal Mallarangeng was everywhere huh? not yet, belum ada di twitter, plurk dan kronologger kekeke. Tapi saya salut dengan Bung RM ini, yang telah berani melakukan terobosan menggunakan blog dan layanan web 2.0 sebagai media kampanye. Meskipun rasa salut saya masih sebatas terobosan bung RM dalam memanfaatkan media blog dan jejaring sosial di internet. Untuk profile dia sesungguhnya dan content yang dia publish mari kita cermati bersama-sama.

Reaksi untuk bung RM ini pun sudah mulai bermunculan, selain bisa anda lihat pada komentar blog-blognya bung RM, anda juga bisa baca pada blog milik Nenda seorang mahasiswi hukum UPH dan blog milik kangtutur. Begitulah blog, mampu menciptakan interaksi dan diskusi langsung dengan publik berkaitan dengan kampanye sang tokoh melalui content yang dipublish, dan ini merupakan sebuah sistem baru untuk pendewasaan politik dinegeri ini.

Jika sejauh ini masih segelintir tokoh saja yang memanfaatkan internet khususnya blog dan web 2.0 sebagai media kampanye, namun saya yakin tidak akan lama lagi beberapa tokoh akan menyusul saat mereka sadar bahwa blog dan web 2.0 adalah fenomena baru sebagai media berkampanye. Disamping bisa menjadi media diskusi, community development, dan sistem baru untuk pendidikan politik, fenomena lainnya adalah berkaitan dengan donasi dana kampanye. Berkaitan dengan hal ini bisa dilihat para artikel kompas tentang fenomena Obama dan Internet.

Donasi melalui internet adalah politik baru yang dibawa tim kampanye Obama. Tercatat, Obama menerima donasi dari 1,3 juta orang melalui internet. Kenyataan ini menghancurkan paradigma lama pengumpulan dana melalui lobbyist dan pebisnis besar. Obama lebih mengandalkan donasi berjumlah kecil dari massa pemilih yang berjumlah jutaan orang. Tim kampanye Obama melaporkan, 94 persen donasi yang mereka terima datang dari individu-individu yang menyumbang kurang dari 200 dollar AS.

Begitu menakjubkan, dan tentu saja cara donasi via internet ini akan lebih accountable dan sang tokoh dalam hal ini Obama bisa merasakan dan berhitung langsung bagaimana besarnya dukungan publik pada kampanyenya.

So, whos the next? Dan bagaimana para blogger khususnya penghuni ranah blog di indonesia akan menyikapi kehadiran tokoh-tokoh politik yang berkampanye melalui blog? Apakah akan merasa terusik? atau membuka lebar-lebar untuk semakin meramaikan ranah blog dan turut berperan serta mendewasakan politik dan demokrasi di negeri ini melalui ranah blog? Bagaimana menurut anda?

31 thoughts on “Blog untuk Kampanye Politik”

  1. wah.. yang bertugas ngapdet apa gak capek ya ngapdet sebanyak itu..

    buka yang blogspot ama wordpress.. koq isinya sama yah?? hehehe

  2. Takjub dan terpana……
    Untung aja punya blog. Kapan2 kalau pingin kampanye, sudah ndak perlu repot lagi.

  3. wew… rizal mallarangeng yang biasa jadi pengamat politik itu mau jadi calon presiden? wah, yang bener aja, mas epat. terus yang nanti mengkritik dia siapa, kekekeke πŸ˜€

  4. niat banget tuh rizal mallarangeng buat jadi presiden..

    tapi bagus tuh brarti blog diyakini juga sebagai suatu media yang efektif pada saat ini..

  5. Menurut saya capres lain juga rasanya perlu membuat blog untuk mengkomunikasikan pemikiran mereka, biar pemilih tahu sebenarnya nih wapres itu kayak gimana sih. IMO dari pemilu dan pilkada kemarin milih pemimpin itu kayak membeli kucing dalam karung.

  6. sayangnya Rizal jarang sendiri menulis di wordpress// kalau demikian apa bedanya dengan blognya Rhoma Irama atau Akbar Tanjung he he..
    Sepertinya lebih personal mengisi sendiri daripada seabreg punya blog yang diisi orang lain

  7. @sawali tuhusetya – kan ada pak sawali danpara blogger-blogger yang siap mengkritisi dia diranah blog pak? πŸ˜€
    @emfajar – bwat mendongkrak di google trends, maybe πŸ˜€
    @Nenda Fadhilah – seperti kisah di negeri tetangga ya jeng? semua politikus mudanya musti membuat blog.
    @dheche – rumor apalagi? saya masih nguli dan tidak berpolitik kang, dan postingan ini hanyalah postingan seperti blogger-blogger lainnya.
    @dudi – situs partai songolimo? ownernya bung dheche kekeke…
    @iman brotoseno – bener mas, saya juga sepakat dengan sampeyan. Ditengah-tengah kesibukan aktifitas berpolitiknya yusril masih bisa ngeblog dengan baik dan berdiskusi langsung dengan publik melalui blognya tersebut.

  8. sstttt…. jgn bilang2 ya… gw juga ngeblog sebagai sarana kampanye loh…. untuk pemilu presiden taun 2024… dukung gw!!!! yeaaahhh!!!!

  9. Wah, kalo gitu saya ikutan juga acchh kampanye lewat blog…
    Salam kenal dari Banjarmasin yaa… Link back yaaa…

  10. yah bagus sih blog dipake sebagai salah satu media kampanye. cuma yg penting isinya jangan ngumbar-ngumbar janji boong aja. klo isinya mo begitu2 juga sama aja boong, yg kita butuh kan bukan kampanyenya.

  11. sayangnya penduduk indonesia yang melek internet cuma sebagian kecil ajah. jadi kalo cuma ngandelin blog ya gak bisa maksimal, tetep perlu media laennya

  12. wah hebat memang ya massa dari inet itu. mungkin pejabat2 di negeri ini juga harus diajari kalo mau mencalonkan diri pake media inet buat kumpulin duwit en bukannya korup pake duit rakyat. payah..

  13. jangan-jangan sebenernya dia cuma pengin ngeblog tapi bingung mau diisi apa, trus nyalon presiden deh sebagai bahan…

  14. blog itu punya energi. Tidak netral karena berisi argumentasi, subyektifitas penulis dan keberpihakan pada suatu wacana, sehingga bila mengena, energi ini akan tersalurkan dan disalurkan dari mulut-ke-mulut [words of mouth]

  15. Saat ini umur bukanlah menjadi kendala bagi kaum muda untuk terjun di kancah perpolitikan Indonesia. Mohon dukungannya, saya Vasco Rusemiy kelahiran 13 juli 1986 dengan umur 22 tahun terjun langsung didunia politik negri ini sebagai CALEG termuda dari partai GOLKAR. Semoga dengan tujuan mulia ini majunya saya sebagai CALEG DPRRI daerah pemilihan … Read moreJawa tengah VII (kebumen, purbalingga, banjarnegara) dengan nomor urut 7 , dapat sungguh sungguh membawa aspirasi rakyat, dan mempertahankan idealisme saya sebagai kaum muda. Thanks..

    kunjungi blog saya di = http://vascoruseimy.blogspot.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.