Jakarta, Hello!

Mungkin telat untuk say hello pada kota ini, karena saya sudah hampir 1 bulan mendamparkan diri di ibukota republik ini. Bertahun-tahun saya selalu menghindar untuk terdampar berhidup dikota ini, tapi ternyata realita berkata lain. Atas sebuah pilihan ( kata pilihan ini pendapat teman-teman saya ), saya mendamparkan diri di kota ini sejak awal januari kemaren. Minggu-minggu awal berhidup dikota ini saya jalani dengan romantisme-romantisme ( sedikit dan sebentar keromatisan ) menyapa teman-teman lama, masih seperti dulu jika saya datang ke jakarta mencoba selalu absen dan menyapa teman-teman yang sudah terlebih dahulu berhidup disini.

Rasa cemas atas kota ini yang sejak dulu saya rasakan dan rasa gairah untuk berhidup baru sering saling mendominasi dikepala ini. Cita dan harapan yang tersusun dan terkumpul masih sering dihinggapi gambaran realita-realita yang terpampang dan diperlihatkan oleh kota jakarta ini. Menjaga dan kontrol diri memanglah tak semudah apa yang diucapkan, godaan dari hingar bingarnya kehidupan di kota ini begitu mempesona. Idealisme yang mulai terbersihkan pada kehidupan sebelumnya menjadi was-was saat mulai menyelami kehidupan di ibukota republik ini. Tentu semuanya tahu disini semuanya serba ada! Bersyukur saya masih ditemani oleh teman-teman yang “baik” sampai detik ini. Yang bukan berati disuruh apapun jawabnya baik pak atau baik om 😛 .

Saya tinggal ( numpang ) didaerah mampang, yang mana dari pada daerah ini adalah salah satu potret ciri khas kota jakarta yaitu macet dan jika diguyur hujan juga akan disapa oleh yang namanya banjir ( contoh malam ini ). Naek bus kota dengan kepanasan juga sudah sering saya jalani, walaupun kadang kalau sudah gak kuat ya memilih naek taxi apalagi kalau sedang bareng dengan wanita kekeke. Kadang sering muncul pemikiran-pemikiran aneh dikepala saya, saat berjubel-jubelan diatas bus kota terlintas kenapa orang-orang ini betah hidup dikota ini ya. Dan jawaban yang muncul justru menertawakan diri saya sendiri, lha wong awakmu dewe yo goblok pe kekeke lapo mbela-mbelani urip ndek kene. Demi…., owalah….!

7 thoughts on “Jakarta, Hello!”

  1. #angeli : sby? humss…… ingatanku tentang sby cuman colors, CC n delux kekeke
    #plq : betah? sakjane yoh plak…..tapi yo yak opo maneh, jenenge sakjane!
    #tikabanget : hihihi pindah kemana neng?
    #throwinside : demi si urip! iku loh si urip tonggo sebelah, eh rodo adoh seh, sebelah kidul mlebu gang setitik, anake si….. halah opo ae seh

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.