Sebelum Kematian

Kematian!

Setiap yang bernyawa akan mati, itulah ketidak abadian yang dimiliki setiap makhluk yang berujud didunia ini. Begitu banyak cerita, dongeng bahkan dogma-dogma yang menyeritakan kehidupan paska sebuah kematian. Tapi sebenarnya bukan kehidupan ataupun mungkin balasan yang akan kita terima paska kematian yang perlu kita pikirkan. Tapi adalah kehidupan saat ini, ya saat nyawa ini msih melekat diujud kita masing-masing. Apa yang kita bisa perbuat dan lakukan untuk kehidupan kita saat ini? Haruskah perilaku dan perbuatan yang bermaanfaat itu musti didasarkan alasan demi kehidupan paska kematian? Ah itu seperti cerita seorang anak kecil saja yang sengaja ditakut-takuti ” Hei nak, jangan pergi kehutan itu sendirian disana banyak hantunya..” atau “..Bocah! jangan pernah sekalipun mencuri kau, nanti tanganmu buntung!..”

Saya kadang heran, mendengar cerita, dongen ataupun dogma-dogma paska kematian. Dan lebih heran lagi saat seseorang akhirnya berbuat baik ataupun menganut dogma-dogma itu karena takut atas balasan yang akan diterimanya paska kematian. Apa bedanya manusia seperti itu dengan anak kecil dengan pola pikir tanpa kesadaran dan pengetahuan?

Kesadaran dan pengetahuan lah yang membedakan manusia ini dengan makhluk-makhluk lainnya. Kesadaran dan pengetahuan ini lah yang membuat peradaban manusia seharusnya lebih baik. Ya lebih baik! dari segala kehidupan dan atas kehidupan yang lainnya dan masa lalunya! Bukan atas dasar rasa takut dan kemunafikan.

Jika kita berpikir dengan penuh kesadaran dan atas pengetahuan, ” ah masa bodoh dengan kehidupan paska kematian, inilah kehidupan yang nyata dan benar adanya untuk dijalani” bukan kah hal ini akan membuat kehidupan saat ini akan lebih baik dan bermanfaat? Integritas antar sesama manusia, manusia dengan keseimbangan alamnya akan lebih nyata terwujud. Karena semuanya didasarkan pengetahuan dan kesadaran untuk membuat kehidupan ini menjadi lebih baik. Bukan atas ketakutan-ketakutan dari ancaman dogma-dogma dan dongeng yang mengerikan paska kematian, yang justru akan melahirkan kehidupan-kehidupan dan tatanan yang penuh kemunafikan dan rasa takut berlebihan, dan ini akan semakin terus membodohi kehidupan manusia atas potensi kemurnian dan kesuciannya.

*dari waktu-waktu penolakan atas ketakutanmu
*dan sendiriku pun atas kesadaran dan pengetahuanku

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.