Kesadaran Awal

Urgh!

Aku terbangun! lama sekali tubuh ini tertidur. Mungkin terlalu lelah tubuh ini,atau mungkin terlalu nyaman dengan mimpi-mimpi dalam tidurku? Darah-darah dikulit ini pun sudah sangat mengering, atau bahkan mungkin sudah menyatu dengan kulit ini? Rumput dipinggir telaga hitam ini ternyata cukup membantuku, lebih dari cukup untuk membuatku terlelap dan melupakan segala kegelapan disekitar telaga ini. Kehangatannya mampu membuaiku lama dari suara-suara amarah binatang pemangsa sesama didalam hutan sana. Terdiam sejenak mengamati segalanya disekitarku, gelap disini seolah tak pernah ada habisnya. Sekumpulan melati yang mampu tumbuh disini pun telah berevolusi warnanya menjadi keabu-abuan, dan warna mawar pun telah menjadi merah pekat layaknya darah-darah segar. Tak ada yang bersisa disini!

Ah, kenapa aku terbawa dikegelapan semua ini lagi? sejenak ingatanku mulai bekerja, mencari awal dari semua yang telah terjadi. Namun tak ada satu pun yang dapat kuingat, hanya puing-puing noktah sepi dan kesendirian dipinggir telaga hitam ini. Semua telah tak bersisa!

Sepertinya lebih baik aku tidak terbangun, tetap berada dalam mimpi-mimpiku tadi. Bersama dedayang-dedayang yang menari, bersama burung-burung merak yang bercanda riang, bersama bunga-bunga yang merekah bak musim semi.
Seketika muncul pertanyaan dalam benak ini, aku yang tiba-tiba terlontar dari duniaku yang kemaren kedalam dunia yang gelap ini ataukah memang dunia sudah berubah sehitam semuanya ini? Mungkin memang dunia sudah sehitam ini semuanya. Ulah semua makhluk-makhluk penghuni dunia ini kah penyebabnya? Kemajuan ilmu pengetahuan? Kecerdasan Otak? Kemuliaan Gen? Agama dengan bermacam-macam Tuhannya? Hukum, Undang-undang, Adat, Norma, dan skema-skema Moralitas? Hei kemana semua kalian?!
Bukankah selama ini dunia bersandar kepada kalian semua? bahkan diriku! selama ini kupercayakan kalian untuk menjaga keindahan dunia ini!

Haruskah semuanya itu dimasukkan dalam pembuangan sampah? Ah kupikir sampai detik ini bahkan sampai dunia ini pun telah adanya berubah hitam semua, tak akan ada yang berani melakukannya. Terlalu naif memang, saat-saat klise yang tak berharga itu tetap dijunjung dan dimuliakan setinggi harapan dan mimpi makhluk-makhluk ini.

Kurogoh kantong celana lusuhku dan kuambil sebatang nikotin. Kunyalakan dan kuhisap dalam-dalam asap nikotinnya, ya.. asap nikotin ini sudah lebih nikmat dan menyegarkan dibandingkan udara hitam yang semestinya lebih segar disini.

Sesaat kusadari, betapa sepinya disini. Ah, kemana semua mereka manusia-manusia penghuni dunia ini? apakah kalian telah berpindah kesurga-surga yang selama ini kalian mimpikan? membawa semua keindahan-keindahan yang disediakan sebelumnya oleh dunia ini? merampas segala kekayaan-kekayaan yang tersedia disini?
Inikah yang diajarkan oleh guru-guru kalian? inikah yang tertulis dikitab-kitab suci kalian? seperti ini kah hasil dari kecerdasaan makhluk yang tertasbihkan paling sempurna? seperti ini kah hasil keteraturan-keteraturan ciptaan kalian?

Bukan!
Dunia hitam ini adalah hasil kebodohan! Dunia hitam disini adalah hasil tingkat kecerdasan yang paling rendah! Dunia hitam disini wujud dari kepalsuan dogma-dogma klise selama ini yang selalu kalian jadikan tempat bersandar.Dan, dimana tanggung jawab?

Sudahlah… biarkan aku berkontemplasi sejenak, dan akan kuperbaiki nanti saja…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.