Berhentilah ber-Tuhan dan ber-agama

Sebuah renungan dari sebuah diskusi yang tertunda. Dua hari yang lalu saya sempat chat dengan seorang teman, tapi terpotong ditengah-tengah kesibukan kita masing-masing.

teman (8/9/2005 1:12:12 AM): tadi saya kepikiran suatu jawaban

epat (8/9/2005 1:12:35 AM): heh?

epat (8/9/2005 1:12:38 AM): jawaban apa?

teman (8/9/2005 1:13:17 AM): misal kita bertanya pada tuhan atau orang2 yg mengaku mentaatinya

teman (8/9/2005 1:13:45 AM): kita bertanya gini : kenapa anda beribadah karena takut sama neraka/dosa/tergiur surga

teman (8/9/2005 1:14:20 AM): apakah kalau tidak ada semua hal itu anda masih mau beribadah ?

teman (8/9/2005 1:14:53 AM): trus dia menjawab : yah,kalo ada semua hal tadi aja manusia masih banyak yang ingkar, apalagi ngga ?

*maaf teman , kita belum sempat melanjutkan diskusi kita diatas.

Sepintas kalau kita lihat memang masuk akal pertanyaan itu, sudah dikasih peraturan aja masih banyak yang melanggar apalagi kalau tidak ada peraturan? Tapi coba sedikit kita renungkan lebih dalam, ada sebuah joke yang bunyinya: ” peraturan itu diciptakan untuk dilanggar..”. Mungkin memang hanya sebuah joke, tapi kalau kita renungkan sepertinya memang kenyataannya begitu deh. Sudah menjadi tradisi manusia sekarang untuk selalu breaking the rules, mungkin hanya sangat-sangat sedikit manusia yang bisa komitmen dengan rules-rules yang dibuatnya dan dibuat untuknya. Bahkan kita bisa lihat dualisme-dualisme kemunafikan atas perbuatan dan perilaku manusia-manusia yang notabenenya adalah termasuk golongan-golongan yang diakui kesuciannya karena dia hidup dalam lingkungan yang religi. Hal ini membuktikan bahwa status kereligian seseorang pun tidak akan bisa menjamin kesucian perilaku seorang manusia.

Ataupun bisa kita lihat dengan kondisi dibeberapa negara, hukum sekuat apapun dan hukuman seberat apapun telah diberlakukan. Tapi bisa kita amati kalau hal itu juga tidak banyak merubah realita yang ada. Mungkin tidak perlu jauh-jauh, dinegeri kita sendiri. Hukum mana yang belum dibuat?, tapi hukum dan peraturan mana yang tidak dilanggar?. Agama juga ada 5 jenis yang hidup dinegeri ini, belum lagi aliran-aliran kepercayaan. Bukankah semuanya memberikan aturan-aturan yang katanya untuk kebaikan manusia? Namun coba kita lihat kenyataannya, bukankah yang terjadi justru sebaliknya?

Mungkin ada yang akan bilang, manusia sekarang terlalu banyak memakai hukum manusia ketimbang menerapkan hukum Tuhan. Tapi hukum Tuhan mana lagi yang belum distatemen kan oleh manusia sekarang ini? semuanya sudah tercetak, lembaga-lembaga pengawasannya pun sudah banyak dibentuk.Yang terjadi justru semua hukum, peraturan dan agama dengan Tuhan-Tuhannya itu dijadikan sebagai alat kekuasaan manusia secara pribadi atau pun golongan.

Apa dan siapa yang salah? apakah ada sesuatu yang hilang dalam pelaksanaan semua hukum, peraturan dan agama yang ada sekarang ini? Apakah Tuhan yang dituhankan oleh manusia-manusia saat ini tidak layak menyandang sebagai Tuhan?

“…Tuhan kesalahan manusia, atau manusia kesalahan Tuhan..?”

Manusia tidak memahami kemurniannya!
Manusia tidak memahami kesuciannya!
Manusia tidak memahami kemerdekaannya!

Manusia tidak pernah memaknai kemerdekaan yang telah ada sejak dia lahir. Kembalikan manusia ini pada titik awal saat dia tercipta, dan sadari! Maka kecerdasan untuk selalu dalam batas-batas kehidupan yang pantas itu akan muncul dengan sendirinya. Hukum, peraturan, agama-agama dengan Tuhannya masing-masing semua itu diciptakan manusia hanya untuk membuat keadaan “lebih” baik. Tapi sang manusia ini sendiri tidak pernah menyadari bagaimana bisa menjadi lebih baik kalo kondisi yang baik saja belum bisa dilaksanakan?

Maka berhentilah ber-Tuhan kalau hanya takut akan dosa!
Berhentilah ber-agama kalau hanya takut akan neraka!
Berhentilah ber-ibadah kalau hanya takut dituduh komunis!
Berhentilah menaati hukum kalau hanya takut dipenjara!

Semua itu tidak akan pernah bermanfaat! Hanya akan semakin membuat manusia terpuruk dalam jaring-jaring kebodohannya!

One thought on “Berhentilah ber-Tuhan dan ber-agama”

  1. yahh… memang kalo dirunut keyakinan itu apa, trus Tuhan itu bagaimana dst… gk bakal ada habisnya, tapi memang itu sudah terlanjur kita pikirkan/diskusikan, jadi….mau tidak mau, all of us harus tau apa itu keyakinan, dll, don’t ever try to stop your mind and soul to think all of the things til we have the faith of them, let them flow and “never say never”………

    *i think we want not to be a zombie in our life 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.